Elfanda Nanda Menduga Ketidaktahuan Wabup Terkait Anggaran Penanganan Stunting Madina ‘Lips Service’

Ketua Tim Penanganan Stunting Kabupaten Madina yang juga menjabat Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, dinilai hanya 'lips service' saat menjawab pertanyaan mahasiswa dan awak media terkait berapa anggaran dan program penurunan stunting.

topmetro.news – Ketua Tim Penanganan Stunting Kabupaten Madina yang juga menjabat Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, dinilai hanya ‘lips service’ saat menjawab pertanyaan mahasiswa dan awak media terkait berapa anggaran dan program penurunan stunting.

Penilaian hanya itu diungkapkan karena Wakil Bupati Madina menyatakan tidak tahu anggaran untuk program stunting tersebut. Demikian disampaikan pengamat anggaran Sumut, Elfanda Nanda (foto), kepada wartawan, Jumat (27/10/2023), via seluler.

Menurut Elfanda, sebagai wakil bupati yang juga eksekutif seharusnya jawaban tersebut tidak keluar.

“Bagaimana pula konteksnya sebagai Ketua Tim Program Penanganan Stunting, Beliau tidak tahu anggarannya. Bagaimana bisa program-program penurunan stunting daerah bisa dilaksanakan, jika seorang ketuanya pun tidak mengetahui anggarannya,” pungkasnya.

Elfanda menilai jika Atika tak mengetahui secara detail anggaran stunting itu hal yang wajar. Namun jika dia sama sekali tidak mengetahui nilai total anggarannya, ini yang menjadi pertanyaan masyarakat.

Bahkan Elfanda pun menilai dan menduga seolah-olah Atika hanya mengklaim capaian program stunting saja.

“Anggaran saja, Atika tidak tahu. Bagaimana pula dia mengklaim program-program apa saja yang sudah dilakukan pemerintah daerah. Nanti program pusat yang ditiru dan dilaksanakan oleh daerah, diklaim program stunting daerah,” sebutnya.

Alumni USU ini juga menambahkan, jika dipandang dari kebijakan publik, apa yang disampaikan Atika seolah-olah menutupi anggaran stunting yang cukup besar. Seharusnya Atika punya ‘power’ untuk memberikan jawaban yang logis atas pertanyaan mahasiswa dan wartawan tersebut.

“Wakil bupati punya power untuk panggil OPD terkait stunting. Dia bisa langsung hadapkan dengan mahasiswa untuk menjawab ini. Jangan seolah-olah dia melindungi dan terkesan berlindung dengan ketidaktahuannya. Ini menunjukkan kualitas pemimpin juga,” tandasnya.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kabupaten Madina melakukan aksi demo di Kantor Bupati Madina, Rabu (18/10/2023). Aksi ini untuk mempertanyakan berapa besar anggaran program penurunan stunting di Madina.

Lalu aksi ini akhirnya diterima oleh Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution yang kemudian menyampaikan tidak mengetahui berapa besar anggaran untuk program penurunan stunting di Madina. Dan jawaban itu membuat mahasiswa merasa kecewa usai bertemu dengan orang nomor dua ‘Bumi Gordang Sambilan’ itu.

Saat itu Koordinator Aksi BEM se-Madina Khoirul Amri juga mengatakan, jawaban Wakil Bupati Madina seolah-olah penanganan stunting di Madina tidak prioritas. Itulah yang membuat mahasiswa merasa cukup kecewa.

“Walaupun menurut Ibu Wakil bahwa dirinya menyakini di tahun 2023 ini angka stunting untuk Madina akan menurun. Tapi dia tak bisa menjelaskan secara rinci apa saja yang dilaksanakan oleh pemkab untuk program stunting tersebut,” kata Khoirul.

reporter | TIM

Related posts

Leave a Comment